emeysinopsis.blogspot.com-Popularitas film Thailand memang masih kalah jika dibandingkan dengan film Korea. Namun dari segi kualitasnya, film Thailand jelas tidak kalah baik dari film-film buatan Negeri Ginseng tersebut. Salah satu yang paling disukai dari film Thailand adalah kelucuannya. Ya, banyak sekali film komedi Thailand yang bisa membuat penontonnya terpingkal-pingkal.
Selain alur ceritanya yang baik, akting dari para bintang film Thailand juga layak diacungi jempol. Mereka benar-benar menghayati peran yang dimainkan dengan akting-akting konyolnya. Nah, berikut emeysinopsis.blogspot.com akan mengulas 5 film komedi Thailand terbaik yang pastinya akan mengundang gelak tawa para penontonnya.
1. A Little Thing Called Love
Khun Nam(Pimchanok Luevisadpaibul)pada tahun pertamanya di M.1 (1 SMP) jatuh cinta pada seniornya di M.4 (1 SMA), Khun Shone(Mario Maurer). Dengan segala cara Nam melakukan sesuatu agar bisa melihat, berbicara dengan Shone. Shone adalah pecinta hewan dan orang yang sangat peduli. Ayah Nam adalah asisten koki di New York, Paman Nam (Chang) datang ke rumah Nam untuk memberikan kabar, jika Nam atau adik Nam (Pang) mendapat Peringkat 1, dia akan pergi ke Amerika, Nam sangat serius untuk bisa pergi ke Amerika karena dia sadar dia tidak mampu untuk mencapai peringkat 1.
Teman akrab Nam (Cheer, Gei, dan Nim) membantu Nam untuk bisa mendapatkan Shone, dengan cara memakai buku "9 Resep Cinta" dan "Cara Senior Menyukaimu". Nam berkata, buku itu tidak masuk akal dan memilih untuk belajar, tetapi diam-diam Nam melakukan apa yang dikatakan buku itu.
Saat siang yang terik, Nam, Cheer, Gei, dan Nim sedang mengantri untuk membeli segelas minuman, dan tiba-tiba dua orang pemain basket (Maew dan Ping) langsung datang dan menyelak dengan cara mendorong sehingga Nam, Cheer, Gei, dan Nim terjatuh, Shone melihat mereka dan langsung membeli empat gelas minuman untuk Nam, Cheer, Gei, dan Nim. Saat Shone sedang di gelanggang, tiba-tiba dua pemain basket tadi langsung memukul Shone. Kabar tersebut diketahui Nam setelah Gei dan Nim memberi tahunya. Mereka berempat langsung kembali ke gelanggang, dan menyadari Shone, Maew, dan Ping sudah pergi, dan Nam mengambil kancing yang terjatuh (Nam mengira kancing tersebut adalah milik Shone)
Setiap Nam ingin mendekati Shone, selalu ada seorang wanita (Faye) yang menyelanya, seperti pada saat Nam memberinya es krim tetapi mencair, Faye memberikan kue mangga pada Shone, dan saat Nam ingin pulang bersama Shone, Faye berpura-pura kakinya terkilir agar pulang bersama Shone.
Cheer. Gei, dan Nim bersusah payah untuk membuat Nam menjadi cantik untuk mengikuti kegiatan drama putri salju di sekolah, Nam terpilih menjadi peran utama dalam drama tersebut, seorang kakak kelas (Pin) terpilih untuk bagian merias, dia merias Nam menjadi cantik, dan Shone mengatakan Nam terlihat sama saja. Saat latihan, murid yang menjadi peran sebagai Pangeran belum datang dan Guru In memilih Shone untuk menggantinya, saat Shone ingin mencium Nam, Nam langsung berpikir bahwa itu bukanlah Shone lalu dia menepis dan jatuh dari tempat tidur, Shone langsung membantunya. Di belakang panggung Nam menemukan sebuah apel yang sudah sedikit digigit yang ia kira digigit oleh Koy.
Nam terpilih menjadi mayor drum band, karena kecantikannya, teman akrab Shone, Top, pria terpopuler di sekolah menyukai Nam, Nam berlatih sekuat tenaga dan saat tiba dimana dia menjadi mayor, dia mencari Shone.
Saat Valentine tiba, Nam mendapatkan banyak hadiah dari banyak lelaki, tapi dia tidak menyukainya, karena dia menunggu hadiah dari Shone, lalu akhirnya Shone memberi bunga mawar putih yang ternyata Shone mengatakan bunga itu merupakan pemberian dari temannya. Dan saat sampai di rumah, Nam menemukan surat yang mengharuskan Nam pergi ke lantai 3 pada jam 4 sore, Nam mengikuti perintah itu, dan Shone menaiki tangga, menyusul Nam, Nam mengira surat itu pemberian dari Shone, yang ternyata surat itu dari Top, Top menyatakan cintanya pada Nam, dan menawarkannya menjadi pacar Top (didepan Shone) lalu Nam bertanya kepada Shone tentang apa yang dilakukannya, Shone hanya berkata bahwa dia hanya ingin bertanya, apa yang dilakukan Nam di atas dan pergi.
Saat Cheer ulangtahun, Teman-teman Top berkumpul (Nam juga ikut) Nam pergi ke jembatan untuk mencari Shone, Shone menceritakan dia pernah memegang tangan wanita yang jatuh dari panggung (Nam) lalu tiba-tiba Top datang, mereka bertiga kembali dan tiba-tiba kaki Nam terkilir, Top dan Shone membantunya, Top menggendong Nam. Setelah sampai di rumah, Nam langsung pergi ke rumah Cheer untuk merayakan ulangtahunnya, namun Cheer dan teman-temannya sedang tidak ada di rumah. Cheer, Gei, dan Nim merasa Nam lebih sombong karena Nam sudah bisa mendekati Shone.
Ake (kakak kelas Nam, teman Shone, Top, dll) ulangtahun, Nam diajak oleh Top untuk menghadiri pesta tersebut, Top dan Shone bercerita masa lalunya, saat kelas 5 mereka mencintai gadis yang sama, namun karena itu persahabatannya mulai rapuh dan akhirnya mereka sepakat untuk tidak mencintai perempuan yang sama, Nam terkejut. Saat Top dan Shone berdansa, Top mengajak Nam untuk ikut, dan Top mencium Nam. Nam pulang bersama Top dan Nam mengatakan agar Top tidak pernah menjemputnya lagi dan Nam hanya mencintai 1 orang. Top menemui Shone, dan berkata pada Shone untuk jangan pernah pacaran dengan Nam, karena dia tidak mau sahabat karibnya pacaran dengan perempuan yang dia cintai.
Ayah Shone mengatakan Shone akan dipindahkan ke Bangkok dalam waktu dekat. Nam kembali bersama teman-temannya dan mengabarkan bahwa Nam mendapatkan peringkat 1, yang artinya Nam akan pergi ke Amerika.
Kelulusan sudah tiba, Nam menyatakan cintanya pada Shone di dekat kolam renang, Shone menerima bunga yang dikaitkan kancing oleh Nam, lalu Nam menyadari bahwa Shone sudah memiliki kekasih yakni Pin, Nam berbohong, mengatakan mereka berdua serasi dan saking gugupnya, Nam tercebur ke dalam kolam, lalu pergi meninggalkan Shone, dan Nam bertemu Pin lalu memeluknya.
Saat pulang, Shone bertemu manager Bangkok Glass di rumahnya dan menemukan kotak es krim yang masih tersimpan yang diberikan oleh Nam, Shone teringat pada Nam lalu membuka album khusus foto yang berisi foto-foto Nam, yang ternyata hal yang dipikirkan Nam sangat berbeda dengan aslinya, seperti, Shone mengatakan saat drama, Nam terlihat sama saja yang berarti "sama saja, selalu cantik" dan Shone sangat senang sekali ketika memegang tangan Nam, lalu sebuah apel yang digigitnya sedikit (ternyata bukan Koy yang mengigit) dan bunga yang Shone tanam sendiri dari mulai masih biji menjadi bunga yang lebat, dan akhirnya dia mengatakan bunga tersebut merupakan dari temannya, karena dia merasa gugup, lalu saat Top menyatakan cintanya pada Nam, Shone pergi menuruni tangga dan putus asa, saat Nam menjadi mayoret, Shone rela berlari-lari untuk mengambil gambar Nam, lalu saat kaki Nam terkilir, Shone sangat ingin menggendong Nam, dan saat Top mencium Nam, Shone patah hati. Dan menaruh album foto tersebut didepan rumah Nam, karena keesokan hari Shone harus pergi ke Bangkok.
9 tahun kemudian, Nam menjadi designer terkenal di New York dan ia diundang oleh salah satu talk show, dalam talk show tersebut, Nam dipertemukan kembali oleh Shone yang telah berhasil dalam Bangkok Glass dan menjadi fotografer, Shone berkata bahwa kancing yang diberikan oleh Nam bukan miliknya, melainkan milik Ping, dan Nam bertanya apakah Shone sudah menikah, Shone menjawab dia sedang menunggu seseorang yang yang datang dari USA (Nam)
Film ini bertema tentang mimpi remaja, persahabatan, percintaan yang disajikan dalam musikalisasi lagu-lagu rock populer. Pada film ini juga ditampilkan potongan-potongan akting beberapa musisi terkenal yang membuat film ini semakin jenaka dan unik. Latar belakang tempat yang dipakai sepanjang film ini sangat sederhana yang justru membuat film ini begitu lugas menggambarkan kehidupan remaja di wilayah pinggiran Thailand.
Cerita berawal dari sebuah kelas seni musik di sekolah dasar. Satu persatu murid menunjukan kemampuan menyanyinya. Sampai pada giliran Ped (Jirayu La-ongmanee) yang tidak memiliki minat pada musik akhirnya hanya berdiri diam di depan kelas. Ern (Nattasha Nauljam) teman sekelas Ped yang pada saat itu duduk di bangku tepat di depan Ped berdiri berusaha membantu dengan mengucapkan sebuah lirik lagu rock. Ped yang memang tidak tahu tentang musik akhirnya mengikuti Ern dengan meneriakan lirik-lirik yang diberitahukan padanya. Adegan memalukan ini ternyata justru membuat Ped ingin mengenal Ern lebih dekat.
Ern mempunyai kecintaan yang besar pada musik. Karena keluarganya mempunyai sebuah toko musik tidak heran dia sudah begitu mengenal dengan yang namanya musik. Sejak kejadian memalukan yang dialami Ped di pelajaran seni musik, Ern mulai berbagi kecintaannya pada musik. Dia pun tak ragu untuk meminjamkan kaset lagu rock yang gagal dinyanyikan oleh Ped.
Ped mulai yakin perasaan sukanya pada Ern bertekad untuk menunjukannya dengan memberi kaset yang berisi rekamana suaranya dengan menyanyikan lagu rock yang sempat gagal dia nyanyikan pada kelas seni musik. Malam harinya Ped pergi menuju toko musik milik keluarga Ern. Sampai di sana ternyata toko sudah tutup. Pantang menyerah, Ped berusaha menelpon rumah Ern. Sayang, bukan Ern yang menjawab telepon dari Ped, tapi justru dia kena marah ayah Ern karena menelpon malam-malam. Alih-alih memberi tahu namanya pada ayah Ern, karena ketakutan dia justru mengaku bernama Kung, yang tidak lain adalah nama sahabat Ped di sekolah.
Esok harinya di sekolah beredar gosip bahwa Kung (Pachara Chirathivat) naksir Ern karena semalam dia menelpon ke rumah Ern. Jelas cuma Ped satu-satunya orang yang tahu bahwa gosip itu tidak benar. Tapi dia hanya memilih diam apalagi setelah melihat reaksi marah Ern kepada Kung. Erna marah pada Kung karena sudah berani menelponnya malam-malam dan membuat teman-teman di sekolah menggodanya.
Sebenarnya Ped ingin mengaku kejadian yang sebenarnya tapi ternyata hari itu rupanya menjadi hari terakhir Ern di sekolah itu. Karena dia dan keluarganya akan pindah ke Bangkok.
Tiba pada masa SMA, Ped dan Kung masih saja satu sekolah. Suatu hari di sekolah mereka kedatangan murid baru. Murid baru itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ern. Pertemuan kembali mereka bertiga ini dibuka dengan obrolan mengingat kejadian-kejadian konyol ketika mereka masih SD dulu.
Kung yang pada awalnya ingin membentuk sebuah band dengan Ped dan Ex karena selalu merasa kalah pada saudara kembarnya (Kay, leader band sekolahnya) setelah bertemu Ern dan terpesona pada pandangan pertama akhirnya merubah niatnya untuk membentuk band. Dia mantab untuk membentuk sebuah band bukan lagi untuk bersaing tapi untuk mendekati Ern. Ped yang memang pendiam dan cenderung tunduk pada dominasi sahabatnya, Kung, selalu ikut-ikut saja dan mendukung apa yang Kung lakukan. Apalagi setelah sekian lama dia tak menyangka akan bertemu lagi dengan Ern.
Ped, Kung, Ex dan Ern bersama-sama membangun sebuah grup band. Namun cerita mengalir tidak hanya dengan kejenakaaan tokoh tapi juga diwarnai dengan kisah cinta segitiga antara Ern, Ped dan Kung. Ped yang selalu diam, masih juga membisu soal rasa sukanya pada Ern bahkan sahabatnya, Kung pun tidak tahu tentang hal ini. Berbeda dengan Kung, dia yang penuh spontanitas tanpa ragu menyatakan rasa sukanya pada Ern, namun sayangnya dia ditolak.
Ped yang sudah menyerah dan mengalah karena tahu sahabatnya menyatakan rasa pada Ern jelas tidak menyangka kalau Kung justru ditolak oleh Ern. Lepas penolakan Ern terhadap Kung, jelas membuat Kung marah. Tanpa pikir panjang, Ern dikeluarkan dari band. Tujuan band pun berubah menjadi pelampiasan laki-laki yang patah hati. Meski tanpa Ern band mereka yang mereka beri nama “Suckseed” itu tetap berusaha mengikuti ajang lomba band “Hotwave” dengan membuat lagu rock yang bercerita tentang patah hati.
Sejak Ern tidak bergabung dengan band Kung, Ped justru lebih sering menemui Ern. Pernah suatu malam Ern menelpon Ped dan menanyakan apakah Ped menyukainya, tapi Ped malah menjawab tidak. Menyesal dengan jawabannya, Ped langsung meluncur ke rumah Ern. Di sana dia menceritakan tentang kesalahpahaman tentang telepon ketika mereka masih SD dulu bahwa saat itu dia berniat memberikan kaset dengan rekaman suaranya. Ped pun bilang kalau di menulis lirik cinta untuk Ern yang pada saat itu langsung Ern buatkan melodinya. Malam itu keduanya pun saling mengakui rasa suka masing-masing. Jalan cerita selanjutnya pun sangat mudah ditebak. Ped menyembunyikan hubungannya dengan Ern dari Kung karena takut menyakiti perasaan Kung yang sedang patah hati. Meski begitu balutan komedinya cukup segar dan bisa membuat ketawa.
Di acara reuni SMA, Ped juga bertemu kembali dengan Kung. Di sini dia ingin memulai lagi berbicara dengan Kung. Karena ternyata reaksi Kung masih dingin, Ped nekat naik ke atas panggung dan mulai menyanyikan lagu rock yang pernah diciptakan oleh bandnya, Suckseed. Pada awalnya Kung berjalan menjauhi panggung, penonton akan dibuat mengira bahwa hati Kung sudah mengeras terhadap sahabatnya itu. Tapi ternyata Kung justru mengambil gitar dari Kay dan berlari menghampiri Ped dan mulai bernyanyi bersama. Semua yang ada di acara itu pun dibuat terharu dengan persahabatan mereka. Lalu pada akhir film diceritakan Ern, Ped, Kung dan Ex kembali membentuk band Suckseed.
Setiap sekolah di Thailand pasti ada orang yang bernama May. May yang satu ini spesial, beda dari yang lain yaitu May Nai. May Nai sengaja menyembunyikan keberadaannya karena dia bisa menghasilkan listrik dari dalam tubuhnya jika detak jantungnya melebihi 120 bpm . Detak jantungnya bisa kayak gitu biadanya disebabkan karena dia capek, kegirangan, atau deg-degan. Ayah May bahkan sampe ngebuatin jam tangan khusus yaitu sebuah jam tangan yang bisa ngukur detak jantung dan kalau detak jantungnya melebihi 120 bpm, jam tersebut bisa bunyi (semacam alarm gitu). Dan juga May punya kisah masa kecil yang suram gitu dimusuhin temennya karena kemampuannya itu, karena itulah May sekarang berusaha menyembunyikan emosinya supaya gak kena ke orang lain. May naksir berat sama P'Fame yaitu senior super kece yang ditaksir semua orang disekolah. May kalau ketemu P'Fame selalu deg-degan mampus, karena itulah dia gaberani deketin P'Fame. Sampai akhirnya dia ketemu sama Pong yang ngebuat May bisa deket sama P'Fame .
Pong ini cowo biasa-biasa aja (cenderung cupu sih) yang punya hobi bikin komik. Si Pong naksir sama Ming . Ming ini ketua dari semacam tim hore gitu. Saking naksirnya sama Ming dia sampe ngebuat komik 24 vol di sebuah buku tulis yang isinya imajinasi dia dan Ming gitu. Di vol.24 komik Pong itu isinya rada mesum gitu dan ternyata komik tersebut kesebar keseluruh isi sekolah karena si Pong salah ngumpulin buku PR malah komik tersebut yang dikumpul. Ming yang ngebaca komik tersebut pun jadi benci sama si Pong bahkan Ming sampai ngelempar komik tersebut ke muka Pong. Pong malu dan kesel. Dan ternyata yang ngasih komik tersebut adalah May. Pong awalnya bingung May yang mana karena May disekolah ini ada banyak. Pong pun akhirnya tau rahasia May yang bisa menghasilkan listrik (dan juga naksir P'Fame). Pong pengen bales dendam ke May karena telah membuatnya malu. Sampai akhirnya dari yang awalnya bete-betean, May sama Pong malah jadi mendukung satu sama lain buat deketin gebetan mereka masing-masing. Pong bantuin May deket sama P'Fame dan May ngasih saran-saran supaya Pong bisa ngambil hati si Ming lagi.
4.Senior/RunPee
Bercerita tentang sepasang detektif dari dua dimensi yang berbeda bersatu untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 30 tahun lalu. Salah satunya adalah Mon (Jannina Weigel), seorang murid asrama kesusteran kelas 12. Roh satunya adalah seorang murid senior/runpee (Pongsakorn Tosuwan) di sekolah tersebut. Mon dan Senior itu memulai penyelidikan untuk mencari pembunuh yang sesungguhnya. Mereka mengumpulkan bukti dan mencari saksi, dan dalam proses tersebut, mereka bertemu dengan pria, wanita, dan juga roh yang menaruh dendam yang berusaha menghentikan mereka untuk menemukan kebenarannya. Pada saat yang sama, Mon harus mencari tahu identitas dari temannya: Siapakah Senior ini? Ini adalah film yang akan mengubah persepsi kalian tentang hantu.
5.The Billionaire
Pada Awalnya yaitu tahun 2004, Top(Pachara Chirathivat) kecanduan sebuah game online yang membuat ia menelelantarkan pendidikannya. Namun dalam game online tersebut ia mampu menghasilkan uang sebesar 400.000 Baht atau sebesar 150 juta rupiah. Karena hobinya dalam bermain game online , ia selalu diremehkan oleh semua guru yang ada di sekolahnya. Setelah itu dia akhirnya memutuskan untuk berhenti dari sekolahnya tersebut dan beralih menjadi penjual kacang (chestnut) di mall yang sedang menjadi trend di Thailand. Ia menginvestasikan seluruh uang yang ia hasilkan dalam game online ke dalam bisnis kacang tersebut.
Satu tahun kemudian, keluarga Top mengalami sebuah masalah buruk yaitu Ayah dari Top mengalami kebangkrutan sebesar 40 M Baht karena sebuah bad investment. Saat itu seluruh keluarga Top memutuskan untuk pergi atau migrasi ke negara Cina secara permanen untuk menghindari kreditor. Namun Top menolak untung ikut dengan keluarganya ke Cina dan tetap tinggal di Thailand untuk melanjutkan bisnisnya di sana. Meskipun banyak sekali halangan dan tantangan yang datang, Top tidak pernah menyerah dan terus mencari cara dan berkembang untuk mengatasi semua masalah-masalah tersebut. Usaha kacang (chestnut) yang ia dirikan terus berkembang dan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 300.000 Baht per bulan. Namun kemudian Tesco management (manajemen di mall tersebut) memutuskan untuk melarang penggunaan mesin panggang untuk kacang tersebut di dalam mall karena membuat atap mall tersebut menjadi sangat kotor. Karena hal itu sales dari penjualan kacang chestnut tersebut pun hancur dan merosot tajam.
Pada umur 19 tahun Top mendapatkan sebuah ide saat kekasih atau pacarnya menawarkan sebuah makanan ringan berupa rumput laut kering. Ia merasa makanan tersebut sangat enak dan cukup laris di pasaran , namun belum ada satu orang pun yang mencoba membuat produk tersebut secara retail, melainkan masih sebuah “wholesale” dengan kemasan yang jelek. Akhirnya ia mencoba untuk memulai bisnis makanan ringan berbahan dasar rumput laut tersebut dengan menjual semua harta dan aset terakhir yang ia miliki seperti mobil, komputer, dan mesin pemanggang kacang yang ia punya. Dengan uang terakhir yang ia miliki, ia membeli bahan baku yaitu rumput laut dalam jumlah yang sangat banyak. Namun halangannya tidak berakhir sampai disana, sampai bahan baku yang terakhir Top masih tidak dapat menemukan rasa yang enak untuk makanan ringannya tersebut.
Hingga suatu saat ada sebuah insiden yang membuat Top menemukkan rasa terbaik dari makanan ringan yang ia buat tersebut, yaitu rumput lautnya tidak sengaja terkena air dan terfermentasi yang justru membuatnya enak setelah digoreng. Lalu ia memasarkan produknya ke sebuah convenience store terkenal yaitu 7-Eleven dengan banyak tantangan yang dihadapi. Beberapa bulan kemudian produk yang diberi nama Tao Kae Noi yang berarti “little rich man” itu sukses menjadi sebuah best selling produk dan dijual di lebih dari 3000 cabang 7-Eleven. Dalam 2 tahun Top dapat melunasi hutang ayahnya sebesar 40 juta Baht atau sekitar 15 Milliar rupiah. Saat ini Top menjadi seorang entrepreneur muda paling kaya di Thailand dengan harta sebesar $ 33.000.000 (440 Milliar rupiah)
Nah,itu dia 5 movie thailand yang akan membuat anda tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan,terima kasih sudah berkunjung ke blog ini,semoga bermanfaat😊
Keren len :v
ReplyDeleteKeren len :v
ReplyDeletemakasih,jadi malu ahh :V
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete